Selasa, 22 Juli 2014

Menjadi Seorang Pekerja Sosial untuk Gereja dan Pendidikan

Duh....ternyata,
Pada awalnya tidak sempat berpikir kalau aku menjadi seorang frater yang ditugaskan di dunia pendidikan. Memang basic sarjanaku adalah psikologi pendidikan tapi aku belum sempat membayangkan bahwa aku akhirnya akan terjun di sini (Yayasan Bernardus Direktorat Sanjaya), dengan lokasi topernya yang hanya 10 km dari seminari, membuatku berpikir juga apakah jarak juga menentukan seseorang dapat dikatakan toper atau tidak?
Banyak ledekan, sindiran dan gurauan yang mengatakan bahwa romo rektor mungkin terlalu sayang padaku sehingga tidak membiarkan aku pergi jauh. Batinku , "Ah biarkan saja, saya percaya ada alasan mengapa saya disini"

Pastoral Sukacita
Dalam SK yang diberikan saat perutusan disebutkan mulai tanggal 15 juni 2014 saya resmi menjadi seorang frater di paroki Pakem untuk tinggal dan berorientasi kerja di Yayasan Bernardus Direktorat Sanjaya. Dengan perutusan ini otomatis saya menjadi staff kantor yayasan sekaligus membantu tugas direktur dalam menentukan arah, rencana dan teknis keberlangsungan yayasan ini. Saya sendiri merasa gembira. Meskipun diluar dugaan, saya bersyukur karena langkah pastoral ini sesuai dengan kompetensi saya di dunia pendidikan.
Saya sendiri tinggal bersama 2 Romo yang begitu pengertian dan ngemong. Romo Winarto, Pr sebagai kepala paroki tidak pernah memaksa saya untuk ikut ambil bagian dalam tugas paroki, meskipun saya sadar akan tugas pastoral yang menyeluruh. Saya sendiri memilih ambil bagian menjadi pengorgen dan pendamping Misdinar dan OMK. Dalam tugas kantor saya diberi kesempatan oleh Romo Deny, Pr sebagai Direktur untuk berorientasi dulu selama sebulan dalam tugas kantor yang ada. Artinya kedua Romo memberi saya kesempatan untuk bernafas dan melihat mana yang baik bagi saya.
Pemikiran ini membuat saya begitu  enjoy  dalam melaksanakan berbagai tugas pastoral. Saya bersyukur dan bergembira karena apa yang saya lakukan ini bisa bermanfaat bagi banyak orang terutama dalam lingkup dunia pastoral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar