ini saatnya untuk memikirkan kembali resolusi hidup dalam target kemarin di akhir tahun, pernahkah terpikir apa yang kamu lakukan dalam hidupmu ini sia-sia?
"Tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama akan menimpa mereka semua. 15Maka pikirku, “Nasib yang menimpa orang bodoh akan kualami juga. Jadi, apa gunanya segala hikmatku?” Lalu kuambil kesimpulan bahwa hikmat itu memang tak ada gunanya sama sekali. 16Orang yang bodoh akan segera dilupakan, tetapi orang yang mempunyai hikmat pun tak akan dikenang. Lambat laun kita semua akan hilang dari ingatan. Kita semua harus mati, baik orang yang arif maupun orang yang dungu. 17Sebab itu hidup tak ada artinya lagi bagiku, lain tidak. Semuanya sia-sia; aku telah mengejar angin saja.
18Segala hasil kerjaku dan pendapatanku tak akan ada gunanya bagiku, sebab aku harus meninggalkannya kepada penggantiku. 19Dan siapa tahu apakah dia arif atau bodoh? Tetapi bagaimanapun juga ia akan menjadi pemilik hasil usahaku yang telah kucapai selama hidupku di dunia ini berkat jerih payah dan hikmatku. Jadi, itu pun sia-sia. 20Sekarang aku menyesal telah bekerja begitu keras. 21Sebab manusia bekerja keras dengan memakai segala hikmat, pengetahuan dan keahliannya untuk mencapai sesuatu. Tetapi pada akhirnya ia harus meninggalkan segala hasil jerih payahnya kepada orang yang sama sekali tidak mengeluarkan keringat untuk itu. Jadi, itu pun sia-sia, lagipula sungguh tak adil! 22Seumur hidup manusia bekerja berat dan bersusah-susah; lalu mana hasil jerih payahnya yang dapat dibanggakannya? 23Apa saja yang dia lakukan selama hidupnya, membawa derita dan sakit hati baginya. Di waktu malam pun hatinya resah. Jadi, semua itu sia-sia belaka.
24Tak ada yang lebih baik bagi manusia daripada makan, minum dan menikmati hasil kerjanya. Aku sadar bahwa itu pun pemberian Allah. 25Siapakah yang dapat makan dan bersenang-senang tanpa Allah? 26Allah memberikan hikmat, pengetahuan dan kebahagiaan kepada orang yang menyenangkan hati-Nya. Tetapi orang berdosa disuruh-Nya bekerja mencari nafkah dan menimbun hasilnya untuk diserahkan kepada orang yang menyenangkan hati Allah. Jadi, semuanya itu sia-sia seperti usaha mengejar angin." (Pengkhotbah 3)
Maka bagiku melihat segala resolusi akhir tahun yang mungkin bisa dikatakan berhasil, juga "dipaksakan" berhasil semua merupakan anugerahNya yang direstui untuk kucapai
Seluruh usaha dan cita cita selama ini menggapainya telah kupelajari dan kunikmati.
Maka untuk tahun depan apa yang bisa kulakukan adalah
"Belajar untuk lebih legawa, menerima yang tidak ideal sebagai sebuah kenyataan"
Dalam toperku saat ini aku belajar untuk banyak menerima banyak hal, kemampuan di luar diriku, ketidakmampuan diriku, keterbatasan diriku, keadaan diriku dan semua hal yang selama ini "kubuat-buat" demi sesuatu yang sebenarnya tidak akan terjadi kalau aku tidak mengusahakan.
Cukup, kini aku ingin melihat aslinya
Kini aku ingin tahu bagaimana kalau aku tidak melakukannya
Biarkan yang tidak ideal mengisi hidupku
Semoga aku sanggup dan kuat
2015 tahun perjuangan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar