Senin, 25 Januari 2016

Berbagi, Memberi, Diapusi dan Iklas

Tadi pagi saya berbincang dengan rekan pastoran  yang asyik sarapan bersama. Dalam suatu masa perbincangan kami, akhirnya cerita kami sampai juga kepada soal arti dan maksud dari kata berbagi. Kesimpulan kami berbagi itu adalah salah satu tugas mutlak manusia yag tidak bisa dihindari dan memang merupakan kebutuhan yang harus dilakukan.
Saya sendiri merasa arti kata berbagi sungguh tidak hanya baik bagi mereka yang dibagi tapi juga bagi kita yang membagi. Ada banyak berkat dan kasih yag tersalurkan. Baik kita yang belajar untuk diingatkan akan tanggung jawab moral kesejahteraan sosial di sekeliling kita juga merupakan bukti bagaimana kita sebagai mahluk sosial tidak bisa tidak untuk memberikan sesuatu pada lingkungan. Maka ketika rekan kerja itu menegaskan, bagaimana menghadapi umat yang sering meminta bantuan, meghadapi mereka yang memeras, yang menipu dan segala macam permintaan tersebut haruslah dihadapi dengan lapang dada dan satu kata, tugas kita untuk membantu, menolong dan berbagi. Bagi rekan kerja tersebut yang sudah mengalami asam garam  Meskipun kita ditipu, diperas, diapusi nantinya biarlah sebagai gembala tugas kita tetap menolong dan memberikan bantuan apa yang bisa menjadi tanggung jawab kita.
Apalagi jika kita belajar dan menerima sabda Yesus yang sesugguhnya mau menegaskan perihal dosa yang selama ini masih keliru dan dipandang sebelah mata oleh umat. Semua pasti setuju kalau kita tidak melakukan perbuatan jahat saja maka kita sudah dianggap tidak melakukan dosa. Padahal sesungguhnya ini sadalah suatu kekeliruan. Ketika kita tidak melakukan perbuatan jahat tapi kita berusaha lari dari kepedulian apapun terhadap orang lain bagi Yesus itu juga merupakan dosa. Maka dosa senyatanya adalah perbuatan yang juga merugikan orang lain. Pemahaman ini yang dipercaya oleh rekan saya untuk mengajak semua umat Dalem tetap peduli dan bagi dia sendiri. Saya terperangah dan terkejut, oh iya senyatanya ini merupakan sebuah gerakan yang sangat baik untuk saling membahu dan menyadarkan hakikatnya manusia itu harus tetap peduli. Apapun keadaan kita! Maka semakin benar dan yakin bahwa makna dari kata berbagi senyatanya adalah sungguh perwujudan kasih dan penjabaran iman yang senyatanya benar dan cara yang memungkinkan kita untuk mejadi murid Kristus. Kita berbagi bukan karena takut akan dosa tapi justru mengajak kita untuk tidak takut berbagi karena ini adalah tanggung jawab kita sebagai umat beriman.
Maka kalau sudah berbagi, tidak usah memikirkan kita ditipu, diapusi,entah kebenaran cerita benar apa tidak, karena kita sudah pasti akan  iklas mempertanggung jawabkan tugas kita dengan baik. Kita sudah berbuat baik kok biar Tuhan yang membalas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar