Akhirnya saya memasuki rumah baru resmi mulai dari tanggal 31 July lalu. Ada berbagai perasaan yang sejujurnya bercampur aduk sekaligus degdegan ketika pertama kali kembali masuk dalam suasana yang lama sudah dikenal. Memang, komunitas ini seharusnya adalah komunitas yang sudah saya pilih dan tempati. Rumah yang pertama kali diinjak yang sebenarnya sudah menanti sejak lama. Tapi akhirnya menjadi pilihan kedua karena saya sudah terlanjur berjanji untuk menjaga tanggung jawab karena KAS sudah menerimaku lebih dahulu.
Ah tapi semuanya kan sudah ada yang mengatur. Rasanya mengingat kembali perjuangan masa lalu, juga membutuhkan waktu lama untuk bergembira menerimanya. Kepergianku dari Semarang sebenarnya menimbulkan luka bukan hanya karena kehilangan panggilan, tetapi meninggalkan sahabat, komunitas dan suasana yang sudah kubangun sejak lama. Suasana dimana aku menjadi bagian dari Gereja, mencintai Gereja dan membangun Gereja. Tapi ini semua adalah pengalaman yang berharga, membangun dan semakin membuatku kuat. Setelah 7 tahun menetap di KAS, saya harus memilih untuk pindah kembali ke Keuskupan Bogor.
Kini 2 tahun berselang saya sangat bahagia, karena boleh kembali dipercaya menjalani kehidupan suci yang saya telah pilih untuk mengabdi seumur hidup. Suci bukan berarti 100% kudus, karena saya adalah bagian dari manusia yang berdosa. Suci berarti saya diajar untuk berusaha terus memperbaiki diri, menyegarkan diri dan berusaha untuk menjadi lebih baik.
Perjalanan panggilan akan saya mulai lagi di tahun ini. Setelah mendapat kesempatan belajar ilmu dan bekerja sebagai seorang psikolog di sekolah yang luar biasa. Sepertinya sudah waktunya saya belajar semakin mencintai Tuhan di tempat baru ini. Mungkin banyak orang akan geleng-geleng melihat perjalanan panggilan saya, tapi saya yakin karena saya luar biasa maka hidup ini harus ekstraordinary. Panggilan itu personal dan membahagiakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar