Dari sekolah,
komplek perumahan, komunitas hobi atau bahkan pengajian dan gereja, kamu pasti
punya banyak kenalan dan teman. Nah, kategori teman sendiri bisa dibagi menjadi
dua: teman biasa dan teman yang sangat dekat — yang
kemudian kita panggil ‘sahabat’.
Eh, memang
bedanya teman biasa dan sahabat itu apa, sih? Kamu bingung
bagaimana mengetahui mereka yang sebatas teman biasa dan mereka yang
benar-benar berarti buatmu? Semoga saja artikel Hipwee berikut
ini bisa membantumu!
1. Teman biasa akan saling memanggil dengan nama asli, atau paling tidak
sebutan ala online shop
Hubungan kalian
masih biasa-biasa saja, belum terlalu dekat namun tak bisa dibilang terlalu
berjarak. Nah, makanya, panggilan kalian untuk satu sama lain pun biasa: kalau
tidak dengan nama, mungkin kalian akan menyebut satu sama lain dengan
sapaan ala online shop; Bro, Sist, Say, Dear.
“Tita,
udah ngerjain PR Fisika belum? Pinjem dong.”
“Apa kabar Bro?
Kemana aja kok gak pernah keliatan?”
“Boleh sist,
mau order yang ukuran berapa?”
Sementara, sahabat akan mengganti nama indah dan penuh maknamu dengan
julukan sesuka-suka mereka~
Sahabat sejati
tak keberatan tidur seperti ikan sarden via nyunyu.com
Kamu :
“Nyet, makan yuk!”
Teman : “Boleh,
dimana Tong?”
Kamu :
“Udah burjo yang biasa aja, mau dimana lagi emang? Kayak lo punya duit aja.”
Temna : “Ya
kagak, kirain lu mau ntraktir.”
*Monyet dan
Gentong pun akhirnya makan dengan damai di Burjo”
2. Ketika kamu menganggap barang punya temanmu lucu, kamu akan tanya
di mana dia membelinya!
“Ih, dressnya
lucu banget! Beli di mana?” via www.angel.ge
Kamu :
“Ih lucu banget dress-nya. Kamu beli dimana?”
Temen : “Oh,
itu… di butik Jalan Gejayan.”
Kamu :
“Wah lucuu… Berapa harganya?”
Temen : “Aduh,
aku udah lupa. Kayaknya dua ratus ribuan deh.”
Tapi kalau kamu suka sama baju sahabatmu? Ya tinggal minjem aja. Gitu
kok repot~
pinjam meminjam
udah biasa via www.buzzfeed.com
Temen : “Ih
lucu banget dress-nya. Minjem dong buat gue pake di ulang tahunnya si
Ata minggu depan.”
Kamu :
“Pake aja, tapi cuci ya sebelum kembaliin. Awas kalo enggak!”
3. Waktu bersama teman, kamu akan sering mengucapkan kata “Permisi”
dan “Sori”
Bersama
teman-teman, kamu bakal sering bilang “permisi” dan “sori” via iniblogsaia.blogspot.com
Kalau dibikin
sebuah daftar, mungkin begini isinya…
“Eh, maaf aku
sendawa.”
“Misi Niken,
boleh minta tolong ambilin aku saosnya?”
“Sori ya, aku
telat.”
Bersama dengan sahabat, kata “permisi” dan “sori” sudah kehilangan makna,
saking absurdnya perilaku kalian semua
jelek-jelekan
muka udah biasak via fuckyeahbridesmaids.tumblr.com
“Ih, ada
bekas coklat tuh di gigi lo.”
“Biarin, gue
‘kan cantik.”
“Hahhhhhh…
Lelah gue dengernya.”
“I love you!
:* :* “
4. Bersama dengan teman, obrolan kalian akan berputar di hal-hal
yang sopan
obrolan kalian
sangat sopan via www.huffingtonpost.com
“Eh, apa
kabar?”
“Keluarga sehat
‘kan?”
“Kuliah udah
semester berapa? Udah KKN? Atau lagi skripsi?”
“Pacarnya mana,
kok nggak kelihatan?”
Tapi bersama sahabat, obrolan kalian mengalir; kadang dengan
lelucon yang hanya dipahami kalian berdua
Yeah via www.standard.co.uk
Saking serunya
obrolan kalian, kamu bisa cerita apa aja kepada sahabatmu — termasuk rahasia
kalian masing-masing. Terkadang juga karena kedalaman chemistry kalian,
biasanya dengan beradu mata saja kalian sudah tahu apa yang sahabat kalian
pikirkan. Tak jarang juga hanya kalian berdua yang tahu
lelucon-lelucon tertentu. Tak lain dan tak bukan, karena lelucon itu
kalian sendiri yang membuat.
Ada mas-mas
tanpa dosa lewat di depan kalian
*Kamu dan
sahabatmu saling memandang, lalu tiba-tiba…*
“BWAHAHAHAHAHAHAAHAHA!”
*Nggak ada
obrolan apa-apa. Kalian saling paham dan ketawa aja.*
5. Dengan teman biasa, kamu akan sungkan meminjam uang. Bahkan walaupun
kamu sedang butuh-butuhnya.
sungkan ngutang
via www.lipstiq.com
“Eh, aku balik
ke kost dulu ya. Bentar aja… dompetku ketinggalan nih.”
“Lho, udah
nggak apa-apa. Pakai duitku dulu aja!”
“Eh nggak usah,
nggak enak… Bentar aja kok… Lima menit ya!”
Pas nggak ada uang lagi dan lagi bareng sahabat? Ya ngutang dulu, bayarnya gak tau kapan
Weeekkk :p via kaskus.com
Kamu
: “Eh, ngutang dong… Ceban aje, dompet gue ketinggalan
di kos.”
Sahabat : “Ck,
kebiasaan lo.”
Kamu
: “Yaelah, besok gue balikin kali…”
Sahabat :
“Iye…”
*Flash
forward tiga bulan dan duitnya belum juga kamu kembalikan*
6. Ketika seorang teman main ke rumahmu, dia akan bertamu dengan sopan
layaknya orang yang baru kenal
teman main ke
rumah via galleryhip.com
Kamu
: “Assalamualaikum Tante,
Anggi ada?”
Mama
Anggi : “Oh Anggi lagi tidur tu Pin, gimana? Mau tante bangunin
dulu?”
Kamu
: “Wah gak usah Tante, saya cuma mau ngembaliin
buku aja kok. Kasihan Angginya, mungkin dia capek. Saya titip bukunya ya Tante…
Makasih Tante!”
Sahabat yang sudah terbiasa main di rumahmu bakal bersikap “cukup
seenaknya”, karena merasa dirinya sudah keluarga! :p
nebeng tidur~
via mimundo-nerea.blogspot.com
Kamu
: “Halo Tante, Ida-nya ada?”
Mama Ida
: “Eh Helly, itu Ida lagi tidur, mau tante bangunin?”
Kamu
: “Gak usah Tante, biar saya aja yang
bangunin, biasanya juga gitu. Hehe.. Permisi tan.”
Mama Ida
: “Iya, langsung masuk aja ke kamarnya.”
7. Saat kamu ulang tahun, seorang teman bakal bilang…
happy b’day!
via www.freeallimages.com
“Eh,
kamu ulang tahun ya? Selamat ya! Sukses! :)”
(Lewat
Facebook) “HBD!”
Buat sahabat, ulang tahunmu adalah ajang untuk menyiksa dan menagih
pajak makan-makan
mereka sadis
via time.com
Mending gak
usah ulang tahun deh kalo begini~
8. Saat kamu sedang sakit, seorang teman akan bersimpati dan mengucapkan “Get
well soon!“
cepet sembuh
yaa via pixgood.com
Teman : “Halo,
Mit? Kamu sakit apa? Kok gak kuliah?”
Kamu :
“Nggak apa-apa kok, cuma diare.”
Teman : “Cepet
sembuh ya, jangan lupa minum air putih yang banyak.”
Kamu :
“Iya, makasih ya. :)”
Seorang sahabat akan menjengukmu ke kamar dan menawarkanmu makanan
lebih banyak
bertindak via www.vancouversun.com
Sahabat : “Nih
obat flu, dihabisin. Kamu mau makan apa ntar?”
Kamu
: “Mmm… Apa ya… sate Padang deh!”
Sahabat : “Yah,
ngelunjak nih bocah.”
Kamu
: “Sekali-kali lah, kamu dulu pas sakit juga aku beliin bakso.
Hehehe.”
9. Kepada teman, tiap kali minta tolong kamu akan merasa sungkan dan tidak
enak karena telah merepotkan
makasih banget
yaa via www.teen.com
Biasanya pun
kalimat yang terlontar begini
“Eh aku bisa
minta tolong gak? Anu, gini, aku bisa nebeng pulang gak? Maaf ya
ngerepotin.”
setelah minta
tolong biasanya juga bakal bilang
“Makasih banget
ya. Maaf lho ngrepotin.”
Ketika bersama sahabat kamu akan cenderung biasa saja, karena hidupmu
dengan dia memang penuh acara merepotkan dan direpotkan~
Kalo ditilang
polisi ditanggung bareng yes via kristianmarga.blogspot.com
Kamu
: “Besok pagi banget anterin gue ke stasiun dong.”
Sahabat :
“Jam?”
Kamu
: “Keretanya jam setengah 6 pagi sih, berarti berangkat dari kosan
jam 5 ya.”
Sahabat :
“Buset, nggak sekalian aja nih minta berangkat jam 12 malem?”
Kamu
: “Kenapa sih kamu nggak mau berkorban buat aku?!”
Kamu
: “……. Ya udah, besok pagi bangunin ya.”
10. Seorang teman tak akan ragu-ragu memuji, namun untuk mengkritik perlu
berpikir dua kali
tidak berani
mengkritik via custardbasket.tumblr.com
Kamu : “Ini aku
pantes gak sih pake cardigan motif bunga sama bawahan kotak-kotak?”
Teman :
“Emmm… Kamu pakai apa aja bagus kok. ^.^”
(Padahal, yakin
kamu mau memadukan motif kotak-kotak sama bunga-bunga? Diketawain dia lho
kamu…)
nih, diketawain
via pixgood.com
Namun, sahabat adalah orang yang berani melindungimu dari
perbuatan bodohmu sendiri
Harus ada yang
melindungimu dari dirimu sendiri via lukehumbrecht.com
Terkadang, sahabat
memang suka nyinyir, mengkritik, mengoreksi, dan mengeluarkan perkataan
pedas. Namun, itu semua mereka lakukan karena harus ada yang melindungi diri
kita dari perbuatan bodoh kita sendiri.
Kamu
: “Udah cantik belom gue?”
Sahabat : “Ih,
mau kemana? Jangan pake baju yang itu. Kekecilan buat kamu.”
Kamu
: “Ah, masa sih? Terus pake baju apa dong gue?”
Sahabat :
“Serius, kamu malah kelihatan jelek. Pake baju yang item aja, lebih enak
dilihat.”
11. Ketika ada orang yang sebel sama kamu, seorang teman akan menyuruhmu
sabar dan tetap tenang
mungkin mereka
malah ngomporin via favim.com
Temen : “Eh,
ada yang gak suka lho sama kamu.”
Kamu :
“Siapa? Kok tau?”
Temen : “Itu
anak kelas sebelah, tadi aku denger pas dia kasak-kusuk di kantin. Tapi dia memang
tukang gosip sih orangnya. Udah, cuekin aja!”
Sementara sahabat? Dia paling gak terima dan akan membelamu di barisan
paling depan!
Mungkin bakal
kaya gini kejadiannya via warmfuzzyglow.com
Kamu
: “Siapa yang bilang lo centil, mana orangnya? SINI GUE
SAMPERIN!”
12. Ketika kamu patah hati sehabis putus cinta, seorang teman biasanya akan
turut bersimpati dan mengirim doa…
mereka hanya akan bersimpati via the-toast.net
Temen : “Kamu
kok udah gak pernah jalan sama Borne lagi, Ta?”
Kamu :
“Oh iya, emang udah putus.”
Temen : “Loh
kapan? Tapi kamu nggak apa-apa, ‘kan?”
Kamu : “2
minggu yang lalu. Gak papa, santai aja kali :)”
Seorang sahabat justru akan memarahimu karena sudah menduga hal ini bakal
terjadi… sebelum memelukmu dengan hangat dan erat-erat
mereka akan
berbagi beban bersamamu via wifflegif.com
“Udah gue
bilangin dari dulu kalo dia itu emang cowok gak bener. Elo sih nggak mau
denger. Udah lupain aja, cowok yang lebih oke dan mau sama lo masih BANYAK!”
13. Dengan teman biasa, hubunganmu akan selalu baik, selalu
lancar, dan selalu menyenangkan
selalu baik,
selalu lancar, selalu menyenangkan via infed.org
Bersama dengan sahabat, hubungan kalian akan melibatkan semua
perasaan: susah dan senang, marah dan tenang, benci dan sayang, hingga pelukan
dan pertengkaran
berantem via www.pinterest.com
Kamu
: “Lo sekarang berubah, tahu gak.”
Sahabat :
“Ah, perasaan lo aja kali.”
Kamu
: “Iya. Semenjak lo punya cowok, lo jadi punya alasan buat
nggak ngumpul bareng kita.”
Sahabat :
“Kayak lo nggak sibuk sama kerjaan lo aja? Gue ajakin ketemu kemarin juga lo
gak bisa. Ngaca nggak sih?”
Kamu
: “Terserah lo aja deh. Males gue.”
*Kalian pun gak
ketemu dan berkirim kabar selama seminggu*
Namun setelah pertengkaran itu, hubungan kalian justru akan bertambah
erat daripada sebelumnya
Kalian makin
erat via momentdrolecitationserie.skyrock.com
Karena eratnya
hubungan kalian, setelah berselisih paham kalian biasanya akan kembali saling
memaafkan. Konflik hanya akan menyadarkan kalian betapa kalian saling membutuhkan.
Pada akhirnya, hubungan kalian akan menjadi lebih erat dan lengket daripada
sebelumnya.
Laa laa
: “Maaf ya, kemaren aku emosi.”
Po
: “Iya, gak papa kok. Aku kemaren juga kelepasan. Maaf juga ya.”
*Laa Laa dan Po
pun saling berpelukan*
Jadi, sudahkah
kamu tahu siapa sahabatmu sekarang? Ucapkan terima kasih pada dia, karena
selama ini kamu dan dirinya saling membutuhkan. Jangan
sampai kamu tertukar lagi antara sahabat dan teman, ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar