Perkenalan
Halo perkenalkan semuanya nama ku Alexander Editya
Pribadi, sekarang ini biasa dipanggil Edith, kerennya seh Frater Edith. Aku saat ini seorang frater karena begini-begini
aku adalah seorang calon imam dari Keuskupan Agung Semarang hehe. Aku akui bahwa aku adalah seorang
frater yang extraordinary, mungkin lebih
dapat kusimpulkan sebagai frater unik sehingga beberapa sahabatku dekatku punya
panggilan masing masing untukku sebagai tanda sayang mereka. Oleh karena itu
dari dulu aku sadari hidupku selalu penuh cinta dan kenyang dengan kasih sayang
dari manapun.
Teman teman
SD sering menyebutku kredit, teman SMA ku menyebut pispot karena mulutku yang
bengkak kemerahan. Sedangkan para frater, keluargaku yang terakhir menyebutku
cubadong. Aku sendiri kadang menyebutku ethe yang seringkali diganti oleh
adikku Tya menjadi fragen, alias frater gendeng.
Di rumah, ibuku menambah perbendaharaan panggilan dengan menyebutku bagendit.
Masih ada satu lagi yang paling lucu dan kuingat adalah morang kalih gendut yang artinya anak kecil gendut. Memang aku
selalu dikelilingi oleh banyak sebutan karena akupun juga memberi banyak
sebutan untuk orang orang yang kukasihi. Mungkin ini bisa menjadi pemakluman
ketika kalian membaca kisahku selanjutnya, kenakalan apa yang kuberikan pada kisah
hidupku ini?
Sehubungan dengan
namaku gendut karena aku memang lahir tidak jauh dari kata gendut karena
perawakanku yang montok. Aku lahir dengan tubuh gempal dan pendek. Tinggiku
saja saat SMU hanya 144 cm. Bayangkan dengan tinggi frater Bertus yang kini
sudah 160 cm. Jadi tahu donk
bagaimana cupunya aku dibandingkan
teman sebayaku saat itu. Tapi lucunya aku selalu punya genk yang selalu eksis disekelilingku. Memang bukan aku seh bagian topnya tapi minimal kehadiranku selalu dinanti oleh mereka dan diakui
keberadaannya. Ada genk genbi aka
generasi biang (genk pemain sepak bola
kece dimana aku sendiri gak bisa main bola), ada juga genk koor, ekskulku dulu. Lalu ada genk SMP yang suka main (main ke mall, mereka anak anak basket kece tapi aku selalu diajak, gak ngerti juga kenapa) sampai genk
pulang ke rumah yang selalu menggunakan angkot jurusan 08.
Dari semua yang paling eksis dalam genk ku adalah
genk SD yang jumlah anggotanya banyak. Genk SD ini terdiri dari Wili sebagai
ketua (biasanya paling kece dan role model lah) dan ada beberapa anggota
seperti melisa, badut yang paling rame. Steny sang ratu. Cici sang melankolis,
Prama sang aktor yang selalu tidak cocok dengan Ivan sang pendobrak. Ai sang
kreatif yang akhir akhir ini terpaksa dikeluarkan karena ngawur dan nando sang makelar duit. Semua orang punya fungsinya
termasuk aku sang penyumbang mobil, ide dan sumber arah kemana genk ini mau
pergi.
Inilah semua pengalaman cinta. Yang bisa kurasakan
sebagai modal bahwa aku bahagia dengan hidupku. Kalau mau diceritakan kisah
genk ku ini bisa jadi buku sendiri yang tidak kalah menarik dari kisahku ini.
Maka aku skip dulu ke inti cerita
supaya aku bisa berbagi kisahku yang membawa kalian lebih dekat dengan sosok kehidupanku
yang lain, kehidupan bersama Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar