Dalam
perkembangan TOPer selama 2 bulan ini, saya melihat dan menimbang arah pastor
yang dimungkinkan berkembang adalah berbagai kegiatan yang berpihak pada KLMTD.
Yesus menegaskan dalam khotbah di bukit ,“Berbahagialah orang yang miskin di
hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga” (Mat 5:3).
Senyatanya Paroki Wedi yang notabene keadaan ekonomi umatnya menengah kebawah harus
memiliki kepedulian untuk berbagi kasih. Kegiatan belas kasih jasmani yang
sudah dilakukan dan menjadi kekhasan antara lain adanya kesadaran dana pendidikan,
dana bedah rumah serta kepedulian sosial. Kegiatan tersebut sayangnya belum
diiringi dengan kegiatan belas kasih rohani yang juga diperlukan yaitu
membimbing orang yang tidak tahu, menasihati yang ragu-ragu, menghibur yang
bersedih, menegur pendosa, menanggung kesalahan dengan sabar, kunjungan orang
sakit dan mengampuni semua yang melukai dan mendoakan orang, baik yang hidup
maupun yang sudah meninggal.
Mengingat
tahun ini Gereja Semesta menyambut Tahun
Yubileum Agung Kerahiman Allah[1].
Diharapkan banyak peluang hadir dalam tiap keluarga di untuk dapat merasakan
sungguh kerahiman Allah. Yesus sebagai wajah kerahiman Allah harus hadir dalam
kegiatan ini. Maka kegiatan yang saat ini mulai digalakan adalah kunjungan
orang sakit secara rutin untuk mendoakan mereka yang membutuhkan sapaan dan
harapan akan firman Tuhan. Kegiatan ini juga memotivasi umat untuk terus
bertahan dalam penderitaan dan semakin dekat denganNya. Apalagi saat ini banyak
umat Wedi yang menjadi korban sakit hati karena “pertikaian” antar Romonya
terdahulu. Maka ketika penyelesaian secara mufakat tidak menemukan jawaban
selama ini, harapannya kegiatan ini mampu menyapa dan merangkul mereka. Rasanya
saya berharap jika keadilan tidak menemukan jawabannya, maka Kerahiman Allah
adalah jawaban terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar