Kamis, 21 Januari 2016

Bisa karena Biasa

Siapa yang tidak ingat dengan kisah Yohanes Pembaptis yang hadir untuk mempersiapkan jalan Tuhan. Kehadiran Yohanes adalah jalan bagaimana Tuhan bekerja dengan caraNya yang tidak bisa kita selami. Pada kisah pengakuannya tentang Yesus, Ia sendiri berani merendahkan diri untuk mengagungkan keberadaanNya. Sesuatu yang sulit dilakukan di jaman ini. Sesungguhnya ada 3 aspek yang mau dibawa Yohanes : aspek eskatologis, tuntutan etis dan kedatangan Mesias. Baiklah mungkin bagi kita itu tidak terlalu dimengerti. Tapi dari unsur ini ternyata kerendahan hati membawa keselamatan tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain. Kisah pertobatan yang dibawa Yohanes ini mengajak kita untuk membiasakan diri supaya saling membuka hati. Pertobatan rupanya tidak hanya tindakan bibir untuk mengatakan amin tapi juga melakukan secara konkret dengan berbuat baik kepada sesama. Yohanes juga mengajak orang untuk bertobat dengan caranya sendiri yang ia bisa lakukan, dari keasadaran etis profesinya saat ini. Ini menjadi pintu bagi kita semua untuk membiasakan diri dari diri sendiri, menjadi diri sendiri dan melalui apa yang kita bisa lakukan!
Saya sendiri merasa tertantang karena pertobatan yang diminta ternyata tidak muluk-muluk dan nyata. Peran kita bukanlah untuk kita sendiri tetapi justru membawa fungsi komunal untuk menyelamatkan orang lain terutama menyambut kedatanganNya. Ada sebuah fungsi sosial yang positif juga kita bawa kalau kita sungguh mau memperbaharui diri. Inilah yang diharapkan, iman yang menyelamatkan, Maka ajakan bisa karena biasa sungguh kita hidupi supaya jalan keselamatan semakin terbuka dimulai dari diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar