Rabu, 10 Februari 2016

Berpasrah dan Berharap



Saudara-saudaraku, pernahkah engkau merasa bahwa hidupmu penuh dengan beban berat? Pernahkah kau juga merasa bahwa hidupmu sama sekali tidak bermakna? Atau malah saat ini rasanya kau malas melakukan apa-apa. Hidup bagai memakan buah simalakama, dimana saat kau maju salah. Lalu saat kau mundur pun juga demikian. Kita semua merasa bahwa hidup kita telah berhenti, tidak bergairah seolah olah telah putus. Padahal kita tahu kita tidak seharusnya berada di situ. Padahal kita juga tahu bahwa akan ada jawaban untuk semua permasalahan dan sebuah jalan keluar. Tapi mana? Bagaimana caranya melepaskan belenggu yang menghambat hidup kita.
Saat ini, dihadapan anda semua. Hadir Sang Juruselamat kita yang dalam rupa Sakramen Mahakudus. Hadir Ia yang menjanjikan kepada kita sebuah keselamatan, sebuah jalan keluar, sebuah pintu yang akan melepaskan semua beban kita. Maka kini saatnya saudara-saudaraku, Dalam adorasi sakramen mahakudus, sesungguhnya kita diajak menggunakan kesempatan yang berharga ini bertemu denganNya. Kita bebas untuk bercerita, menangis, tertawa, berbahagia bahkan apapun yang anda lakukan untuk berkomunikasi secara intim denganNya. Ia yang selalu membukakan hatiNya untuk kita, saat ini benar-benar ada untuk kita. Maka sudah waktunya kita tersadar bahkan berinisiatif untuk tidak menyia-nyiakan setiap bulannya menggunakan kesempatan ini untuk belajar menyatu dan mengenal Dia.
Saudara-saudaraku yang terkasih. Saya mengajak anda semua untuk hening dan berbicara dengannya dari hati ke hati. Menjawab dan mencari semua jalan keluar melepaskan belenggu hati ini kepadaNya. Cobalah, pelan pelan kita mau melepaskan topeng dan terbuka, supaya Ia mau mengisi dan memberikan arah bagi hidup kita. Hari ini Ia mau berbicara apa pada kita.
Kuncinya satu, kita tidak memimpin diri kita sendiri tapi berpasrah dan berharap. Peganglah bahwa hari ini kita tidak mempunyai sugesti apa-apa, tapi kita sungguh menyerahkan diri kita, mau dibawa kemana keheningan ini dan menyerahkan semua padaNya. Berpasrah dan berharap....Mari kita bawa keheningan dengan menyanyikan lagi El Senyor lalu kami akan memberi kesempatan untuk waktu hening bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar