Kerelaan Yesus berkurban untuk
meninggalkan rasa letihnya mengajak kita untuk juga berani melawan semua ego
kita dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan yang datang menghampiri. Kadang disaat kita ingin meluangkan waktu
pribadi, kita tidak bisa melakukannya apabila melihat tetangga kita punya
kesulitan. Kita juga pasti akan menggagalkan rencana kita yang biasanya jauh
dipersiapkan demi menghadiri dan mendukung saudara kita yang berduka ditinggal
karena kematian. Persis maksudnya seperti ini. Dalam hidup kita ada relasi
hidup yang menegaskan kita ini mahluk sosial.
Yesus yang tergerak belas kasihNya
merupakan ungkapan simpatik Yesus yang turun meringankan beban penderitaan
serentak sebagai tanda kerahiman Allah. Sedangkan lukisan “seperti domba yang
tidak mempunyai gembala” mengacu pada situasi umat Israel yang menyedihkan
karena ditelantarkan oleh para pemimpinnya beratus tahun. Maka Yesus pun
ditegaskan sebagai gembala, yaitu pemimpin yang ditetapkan Allah bagi umatNya.
Belas kasih adalah suatu rahmat
yang berharga bagi manusia. Belas kasih adalah kesempatan kita untuk merasakan
sesuatu yang tidak bisa digambarkan bentuknya tapi bisa ces pleng, tidak bisa
dikatakan tapi bisa dirasakan. Bisa membuat hidup ini indah, bergerak lebih
lambat dan juga bermakna. Belas kasih membawa kita menjadi manusia yang
sesungguhnya, berarti dan berharga.
Maka jelas pada pagi ini kita
bersama diajak sekali lagi, mari singsingkan lengan baju, berbuat apa saja yang
bisa kita lakukan untuk orang lain segera, sesederhana mungkin untuk
menunjukkan belas kasih dan membiarkan orang lain merasakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar