Perjalanan panggilanku ini tak terasa sudah mendekati 7 tahun. Waktu yang tidak sedikit bagiku, juga bagi siapapun yang telah mengenal aku menjadi seorang frater. Bagiku ini adalah pengalaman yang luar biasa yang membentuk aku menjadi pribadi yang berbeda jauh dengan kehidupanku terdahulu. Banyak kulalui masa masa bahagia, masa "edan" dan masa yang ngangeni. Masa yang membuat hidup panggilanku selalu bersemangat, tapi juga masa yang sulit membuat diriku move on. Masa ini juga menyilapkan mata karena kadang memberikan harapan untuk mengaburkan mata kemana arah panggilan ini akan berlayar.
Saya sendiri merasa semua kegembiraan ini menyisakan ketergantungan. Apalagi disaat masa-masa ratapan ini hadir, huuhhh malas rasanya menengok ke depan. Alam pikiran tak sadar pun mengajak saya untuk membuka kembali album lama yang sudah ada berlalu. Ketakutan untuk maju ini juga yang menghantui aku untuk susah bangkit dan malas belajar untuk menuju sesuatu yang harus aku gali dalam sebuah perutusan misi. Maka dalam masa hiatus ini, banyak hal yang aku alami dalam permenungan ini. Aku banyak melihat pribadi diri dan menjadi lebih sabar. Banyak hal yang aku yakini semakin menjadi tidak pasti dan tidak bisa diandalkan. Maka ketika berbagai pengalaman ini terjadi, seperti sesuatu yang kita harapkan sebelumnya, apalagi ternyata bertentangan dan tidak terjadi, maka yang bisa aku lakukan adalah pasrah dan belajar untuk ke depannya.
Maka ke depan ini aku tidak mau dan menolak menerima romansa. Aku tetap setia pada mereka yang memberikan dan memperhatikan aku. Aku juga tidak akan menolak kebahagiaan yang tetap aku rasakan sebagai berkah. Kepergian dan berlalunya romansa adalah sebuah kekayaan jiwa yang memupuk saya sebagai seorang pribadi yang dicintai. Merasakan cinta dan tahu bagaimana memperlakukan cinta. Maka harapannya dengan bekal cinta ini, aku bisa kuat menghadapi sakit yang tentu saja tidak akan berhenti datang. Rasanya ketika cinta itu cukup, hadir dan terolah ini justru merupakan bekal yang penting bagi diri aku. Pengalaman ini membentukku untuk meperlakukan orang-orang yang aku sayangi.
Selamat datang kebahagiaan baru, selamat datang dia yang memberi warna baru, kurelakan dia yang telah pergi. kalian tidak saling menggantikan tapi saling mewarnai satu sama lain. Begitu juga dengan hidup. Ketika pengalaman indah itu pergi, aku percaya akan ada hal yang lebih indah lagi
Selamat datang kebahagiaan baru, selamat datang dia yang memberi warna baru, kurelakan dia yang telah pergi. kalian tidak saling menggantikan tapi saling mewarnai satu sama lain. Begitu juga dengan hidup. Ketika pengalaman indah itu pergi, aku percaya akan ada hal yang lebih indah lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar