“Nyawamu akan kuberikan bagi-Ku? Sesungguhnya, Aku berkata
kepadamu : Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (Yoh
13:38)
Ada dua murid Yesus yang tidak setia kepadanNya tersirat dalam
Injil hari ini, yaitu.
1. Yudas, yang menjual Yesus keapda ahli-ahli Taurat, untuk
ditangkap dan dibunuh.
2. Simon Petrus yang menggebu-gebu mau membela Yesus dari
para penangkapNya, namun justru menyangkal Yesus hingga tiga kali karena mau
cari selamat sendiri.
Ternyata dari kisah ini kita dapat belajar, bagaimana
menjadi setia itu tidak mudah. Kita ini adalah gambaran sederhana dari para
murid yang kadang tidak setia. Tidak setia bukan hanya pada awalnya mempunyai
niat untuk tidak setia, tetapi lebih karena tidak dapat bertahan ketika godaan
untuk tidak setia itu muncul dalam situasi yang menipu. Maka banyak saat ini
kesetiaan menjadi barang langka yang dicari oleh banyak orang dan mahal
harganya, karena untuk menjadi pribadi setia tidaklah mudah.
Maka belajar dari kisah Yudas dan Simon, kita diajak belajar
untuk setia. Bagi saya pribadi ada hal hal yang bisa kita siasati supaya kita
tetap termotivasi untuk setia :
1. Meskipun roh itu kuat, sadarilah bahwa kita adalah mahluk
daging yang lemah yang mudah jatuh terhadap godaan. Maka hendaklah kita rendah
hati dan senantiasa memperbarui diri supaya makin awas terhadap setiap potensi
yang muncul di awal pencobaan kita. Tawaran godaan menurut saya menjadi lebih
sulit di jaman ini, karena iblis semakin mudah menipu melalui tawaran yang
tampaknya baik namun akhirnya menjerat.
Melalui hal-hal yang disukai manusia, kekayaan, ketampanan, status,
kemewahan kita menjadi semakin sulit untuk membedakan. Hati-hati.
2. Untuk merawat manusia Roh, hendaklah kita selalu menjaga
relasi dengan Allah dan menimba kekuatan dari padaNya. Yesus memberi teladan
dengan menyediakan waktu untuk menyendiri dari keramaian. Maka kita pun juga
punya waktu hening supaya kita senantiasa diingatkan dan diberi kekuatan untuk
tetap berhati hati dengan Roh Tuhan yang senantiasa baru.
3. jika kita telanjur sudah terpeleset masuk dalam godaan,
sadarilah segera bahwa kita keliru. Maka yang bisa kita lakukan adalah meminta
maaf dan bertobat. Cara sederhana ini adalah cara yang paling ampuh karena kita
yakin bahwa Allah adalah Maharahim. Tidak ada satupun manusia yang ditolak
olehNya. Sadarilah dan yakini bahwa ada tempat bagi kita. Dengan mengidungkan
sabdaNya “Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi” adalah sebuah harapan bahwa
kita selalu diterimaNya.
Menjadi pertanyaan bagi kita, dalam situasi apa saja saya lemah dan mudah tergoda?
Bagaimana perasaanku jika aku ternyata tidak setia? Apakah kegelisahan dan rasa
tidak nyaman karena dosa, mampu mendorongku untuk berani bertobat dan
memperbaiki diri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar