Pada hari ini kita bersama sama dingatkan untuk tetap
waspada akan bahaya arti sebuah penampilan belaka. Kita diajak bersama sama
untuk tidak terjebak menilai seseorang dari luarnya saja tanpa tahu tujuan dan
maksud tindakannya. Pengaruh kuat sebuah status ekonomi, budaya, sosial
seseorang rupanya sulit kita lepas untuk membawa sebuah penilaian yang
objektif. Pertanyaan kita, kalau penilaian itu benar lalu kalau keliru
bagaimana?
Dalam bacaan pertama, kita diajak melihat perjuangan para
murid khususnya Petrus dan Yohanes yang mencoba berdebat dengan para sanhedrin soal
kebenaran ajaran yang dibawa para rasul. Rupa-rupanya para ahli taurat juga
terjebak melihat sosok para rasul yang memang secara politik tidak
menguntungkan dan tidak diperhitungkan. Petrus dan Yohanes dengan gigih
memperjuangkan apa yang menjadi tanggung jawabnya dan bersedia untuk dihukum.
Kegigihan ini rupa rupanya menjadi semangat mereka untuk mempertanggungjawabkan
tugas mereka sebagai penerus Yesus.
Dalam Injil jelas sekali ditegaskan bagaimana peran Maria Magdalena
yang selama ini telah dilihat sebelah mata oleh para rasul karena statusnya ,
justru menjadi orang yang pertama kali percaya melihat Yesus bangkit. Yesus
sendiri hadir untuk menegur para murid yang rupa rupanya kurang percaya. Maria
menjadikan kunci kesimpulan renungan pada hari ini. Bagaimana peran seseorang
yang diremehkan, tidak berharga serta tidak berdaya justru adalah sebuah
kepercayaan yang tinggi dan tulus terhadap apa yang diperjuangkannya. Semakin
seseoran tidak berdaya tentu ia akan mengandalkan siapapun dan apapun yang
dapat menyelamatkan hidupnya.
Bagi kita disini, tentu tidak perlu menunggu kita sampai
merasa tidak berdaya bukan? Cukuplah diri kita ini selalu menjadi sosok yang
tidak mudah menilai, sosok yang tidak terlalu percaya diri dan sosok yang dengan
rendah hati mengakui kita adalah sama sebagai manusia yang berdosa. Dengan
pemikiran ini kita dapat sama sama saling membahu dan membantu dalam iman yang
sama untuk meneguhkan bahwa kita semua pasti akan diselamatkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar