Seringkali kita ingin sekali memiliki masa depan yang cerah, yang sesuia dengan harapan dan rancangan kita. Pernahkah kalian bertanya " Bagaimana nasibku di tahun depan? Dimanakah aku lima atau sepuluh tahun lagi? Tak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan-pertanyaan ini. Kebanyakan kita punya sedikit sinar terang guna melihat langkah berikutnya. Apa yang kita perbuat untuk satu jam yang mendatang atau bahkan besok. Tapi selanjutnya hanya itu yang bisa kita lakukan. Seni hidup adalah menikmati apa yang dapat kita lihat dan tidak mengeluh tentang apa yang tetap tinggal gelap. Kalau kita siap melakukan langkah berikut dengan percaya bhawa kita akan punya sedikit sinar terang untuk langkah berikutnya, kita akan dapat menjalani hidup dengan sukacita dan terpesona betapa jauh kita akan melangkah. Marilah kita menyenangi sinar terang kecil yang kita bawa dan tidak meminta cahaya besar yang menyorot yang akan menhilangkan semua bayang-bayang.
Saat ini dimana aku renungkan dan rasakan pengalaman ini, aku menjadi bersyukur. Betapa sampai hari ini Tuhan tetap mencintaiku. Apapun yang terjadi, apapun keputusannya dan bagaimana aku melangkah besok, semuanya aku serahkan kepada Dia sang pemilik cahaya. Yang aku perlukan hanya sikap rendah hati dan berani menerima apapun yang akan diberikan kepadaku. Mungkin ketidak sukaan orang lain, kekecewaan atau apapun. Hidup terletak pada kaki kita sendiri. Kenapa kita harus malu dan menghindar? Sudah saatnya kita siap melewati gelap itu dengan sepenuh hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar